Pertemuan ketiga mata kuliah Etika Profesi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Jember oleh Prof. Drs. Slamin, M.Com.Sc., Ph.D. membahas tentang "Kode Etik Profesi di beberapa Profesi IT."
Apa yang dimaksud dengan Kode Etik Profesi?
Kode Etik Profesi merupakan pedoman untuk bersikap serta bertingkah laku dalam perbuatan ketika melaksanakan tugas. Kode Etik Profesi juga berfungsi sebagai sarana dan prasarana para pelaksana sebagai seseorang yang berprofesional, supaya tidak merusak etika profesi ketika sedang menjalankan tugasnya.
Fungsi Kode Etik Profesi:
- Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas, nantinya dalam pelaksanaan profesi mampu mengetahui hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
- Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, agar dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat mengenai inti pentingnya suatu profesi.
- Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi mengenai profesi, artinya pelaksana profesi suatu institusi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain institusi atau perusahaan.
Manfaat Kode Etik Profesi
- Kode etik profesi dapat meningkatkan kredibilitas korporasi atau perusahaan.
- Kode etik profesi menyediakan kemungkinan untuk mengatur dirinya sendiri.
- Kode etik profesi dapat menjadi alat atau sarana untuk menilai dan mengapresiasi tanggung jawab sosial perusahaan.
- Kode etik profesi merupakan alat ampuh untuk mengilangkan hal-hal belum jelas menyangkut norma-norma moral, khususnya ketika terjadi konflik nilai.
Tujuan Kode Etik Profesi
- Menjunjung tinggi martabat profesi.
- Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
- Meningkatkan mutu profesi.
- Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Apakah yang menyebabkan Pelaggaran Kode Etik Profesi?
Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan seorang profesianal melanggar kode etik profesi, diantaranya adalah:
- Idealisme dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional sehingga harapan terkadang sangat jauh dari kenyataan.
- Kemungkinan para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme kode etik profesi.
- Adanya peluang kepada profesional untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya.
Berikut Adalah Beberapa Contoh Kode Etik Profesi di beberapa Profesi IT
- Kode Etik Profesi System Analyst
- Seorang sistem analis tidak boleh membuat sistem yang sulit
dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat Seorang sistem analis
tidak boleh menggunakan sistem yang telah ada sebelumnya dengan hak cipta kecuali telah membeli atau telah
meminta izin.
- Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang
didanai oleh pihak kedua tanpa izin.
- Tidak boleh mencuri software khususnya development tools
Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapatkan izin.
- Tidak boleh membuat sistem yang dengan sengaja menjatuhkan
sistem lain) untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status Tidak
boleh membeberkan data data penting karyawan dalam perusahaan.
- Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
- Tidak boleh mempermalukan profesinya.
2. Kode Etik Profesi Developer
- Berkontribusi untuk kehidupan masyarakat yang baik.
- Menghindari hal-hal yang dapat membahayakan orang lain.
- Jujur dan dapat dipercaya.
- Memberikan penghargaan terhadap asset intelektual.
- Menghormati privasi orang lain.
- Menghormati kerahasiaan.
3. Kode Etik Profesi Web Programmer
- Berkewajiban untuk memastikan bahwa proyek yang dikerjakan
bisa selesai dan bisa digunakan oleh klien.
- Berkewajiban menjaga kerahasiaan data
yang dibocorkan klien selama pengembanganproyek web.
- Memandu dan melatih klien untuk dapat
menggunakan web yang telah selesai dikerjakan.
- Memastikan bahwa web yang telah tayang akan tetap
dapat digunakan seterusnya.
4. Kode Etik Profesi Network Engineer
- Tidak boleh mengubah konfigurasi di dalam jaringan tanpa
sepengetahuan perusahaan.
- Harus dapat mengamankan jaringan yang telah dibentuk
untuk melayani pengguna.
- Menambahkan software dan hardware yang dibutuhkan.
- Mencatat dan melaporkan permasalahan dalam komputer user
di dalam jaringan.
- Tidak membiarkan data-data perusahaan disabotase.
- Memiliki
sikap disiplin dan tetap pada tugas yang telah dibuat.
Komentar
Posting Komentar